Senin, 30 Maret 2015

Sinopsis Paseban Agung (Film Dokumenter Kebudayaan Jawa di Yogyakarta)




Yogyakarta, salah satu kota budaya yang mencoba bertahan diantara riuh rendahnya modernisasi, merawat aset kebudayaannya melalui Kraton Ngayogyakarta Hadiningrat yang hingga saat ini masih berdiri tegak sebagai salah satu penjaga kelestarian budaya. Prinsip-prinsip kepemimpinan dan watak orang Jawa yang masih dipegang teguh hingga saat ini mampu melahirkan konsistensi dalam sikap hidup sehari-hari.

Berbicara tentang kebudayaan, takkan lepas dari salah satu pilar penjaganya, yakni sumber daya manusia. Manusia adalah bangunan utuh dan merupakan manifestasi dari kebudayaan itu sendiri. Seluruh elemen dalam tubuh manusia mampu menciptakan relasi antara manusia dengan penciptanya, dan antara manusia satu dengan lainnya. Inti dari kebudayaan adalah keharmonisan relasi-relasi tersebut.

Kraton, adalah salah satu payung kebudayaan yang masih dipelihara eksistensinya hingga saat ini. Apa yang ada di dalamnya adalah mahakarya dari para leluhur. Hasil olah batin dan spiritual yang melahirkan bentuk-bentuk relasi antar manusia dan penciptanya yang spesifik dan agung.
Salah satu elemen penjaga kebudayaan yang setiap hari bergelut dengan hal itu adalah para abdidalem. Mengabdi kepada kebudayaan, bukan pada perseorangan, dalam hal ini Sultan, dan juga bukan pada Kraton sebagai bangunan fisik. Para abdidalem mengabdikan kehidupannya pada bergulirnya hubungan antara manusia satu dengan lainnya, menjaga adat istiadat agar tetap lestari, dan merawatnya hingga akhir hayat.

Film ini tidak semata-mata berbicara tentang abdidalem sebagai bagian dari proses administratif Kraton, tapi berbicara tentang manusia yang menjaga dirinya, belajar, dan mengasah ketajaman intuisi dalam berkehidupan.  Abdidalem  yang membangun dirinya sendiri, tubuh dan jiwanya agar menjadi tempat yang layak untuk menghadap raja. Paseban yang Agung bagi dirinya sendiri, menjadi contoh yang baik dalam kehidupan bermasyarakat, dan bagi konstelasi kebudayaan yang saat ini makin menghilang dari peradaban manusia.