Senin, 30 November 2015

Usaha Kecil Menengah Pembuatan Topi



TUGAS TEORI ORGANISASI UMUM


















 






 

Kelompok 2

2KA09









                             UNIVERSITAS GUNADARMA

FAKULTAS ILMU KOMPUTER DAN TEKNOLOGI INFORMASI

2015/2016











ANGGOTA KELOMPOK





Linda Radika Askar                                             16114084

Rony Wicaksono                                                  19114807

Ahmad Dihan                                                       10114538

Pintan Ridwan                                                      18114446

Putri Meidina Aisyah                                           18114611

Nila Chintia                                                          17114951

Prasetyo Andre Marchellino                                18114487

Victor Sihombing                                                 1C114026

Yudha Oktiano S. P                                              1C114496

Iqbal Darmawan                                                   15114397

Ifnu Shyfa                                                             15114094

Yudi Setyo Jati                                                      1C114518

Adji Suryo Sumirat                                               10114334

Syaiful Bachry                                                      1A114587

Ammar Pratama Zulkilfli                                      10114970













KATA PENGANTAR



Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas karunia dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan makalah teori organisasi umum ini.

       Makalah ini berisikan tentang faktor dan proses berubah dan berkembangnya sebuah organisasi. Diharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang perkembangan organisasi.

       Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak yang telah berperan serta dalam menyusun makalah ini dari awal sampai akhir. Semoga Allah SWT selalu memberkai kita semua. Amin



Depok, 19 November 2015

penulis
















DAFTAR ISI





BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang…….............................................................................. 4

1.2 Rumusan Masalah..................................................................................4

1.3 Tujuan Pembahasan............................................................................... 5

1.4 Manfaat Penulisan................................................................................. 5

1.5 Batasan Masalah…................................................................................ 5





BAB II

PENDEFINISIAN

2.1 Definisi UKM………............................................................................ 6

2.2 Jenis-Jenis UKM…............................................................................ 6-7





BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Biografi.................................................................................................. 8

3.2 Sejarah.................................................................................................... 8

3.3 Hasil Kunjungan................................................................................ 9-14





BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan.......................................................................................... 15

4.2 Saran..................................................................................................... 15





DAFTAR PUSTAKA................................................................................. 16





BAB I

1.1 Latar Belakang

Seiring dengan kemajuan zaman, telah banyak terjadi perubahan disekitar kita. Salah satunya adalah persaingan dalam dunia bisnis yang sedimikian ketat, hal ini dapat kita lihat dengan banyaknya perusahaan sejenis yang menawarkan jenis produk yang hampir mirip. Contoh persaingan yang terjadi dapat dilihat pada pembuat topi menggunakan design dari komputer. Karena banyaknya persaingan tersebut maka perusahaan saling berlomba-lomba untuk menciptakan topi menggunakan design dari komputer yang bermutu dan berkualitas tinggi.

Dengan melihat kesadaran masyarakat yang cukup tinggi terhadap kenyamanan berjalan maka banyak peminat topi menggunakan design dari komputer yang bermutu dan berkualitas tinggi di toko-toko. Dengan banyaknya pilihan topi maka calon pembeli/konsumen topi juga akan lebih banyak pertimbangan.kosumen akan membeli topi yang keunggulannya banyak dan harga yang tidak terlalu tinggi.



1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara bersaing berwirausaha dengan pasar pada masa sekarang ini?

2. Bagaimana cara membuat pembeli merasa nyaman dan percaya dengan produk – produk yang akan dipasarkan ?



1.3 Tujuan Pembahasan

1. Agar pembaca mengetahui berapa biaya untuk mendesaign sebuah topi

2. Agar pembaca mengetahui berapa hasil penjualan desaign topi





1.4 Manfaat Penulisan

Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah:

1. bermanfaat sebagai suatu proses belajar dalam wirausaha

2.Dapat mengkaji lebih dalam tentang jenis topi menggunakan design dari komputer

3. Bermanfaat sebagai suatu proses belajar untuk mengetahui cara berwirausaha



1.5 Batasan Masalah

1. Kurangnya rasa percaya masyarakat atau pembeli terhadap usaha UKM.

2. Sedikitnya minat dari pembeli terhadap usaha UKM.

         








    BAB II

PENDEFINISIAN

2.1 Definisi UKM

UKM disingkat usaha kecil menengah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunannya tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut keputusan presiden RI no.99 th.1998 pengertian usaha kecil adalh “ Kegiatan Ekonomi Rakyat”yang beresiko kecil dengan bidang usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.

2.2 Jenis-Jenis UKM

1.Usaha Manufaktur

  Usaha yang mengubah input dasar menjadi produk yang bisa dijual kepada konsuen. Kalau anda bingung,contohnya adalah konveksi yang menghasilkan mebel,hiasan rumah , souvenir dan sebagainya.

2.Usaha Dagang

  Usaha yang menjual produk kepada konsumen. Contoh adalah pusat jajanan tradisional yang menjual segala macam jajanan tradisional atau toko kelontong yang menjual semua kebutuhan sehari-hari.

3.Usaha Jasa

Usaha yang menghasilkan jasa,bukan menghasilkan produk atau barang untuk konsumen. Sebagai contoh adalah jasa pengiriman barang atau warung internet (warnet) yang menyediakan alat dan layanan kepada konsumen agar mereka bisa browsing , searching , blogging atau yang lainnya





BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Biografi

·        Nama Pemilik               : Chairul Parulian

·        Umur                             : 34 tahun

·        Tahun Berdiri                : 2014

·        Nama Toko                    : Alugada

·        Alamat                           : Jalan Kesehatan no. 34b



3.2 Sejarah

Awal pembuatan usaha ini, sang bapak mempunyai modal nekat tanpa uang. Ia hanya mempunyai modal pc dan tempat untuk berjualan.

Pada suatu hari, ia terfikirkan untuk mendesaign topi dan mencoba untuk membuat beberapa desaign awal untuk di pasang pada topi yang akan di jual.

Saat awal berjualan, memang toko tempat ia berjualan sangat lah sepi, karena tokonya termasuk baru disana. Saat beberapa hari kemudian mulai lah beberapa orang berdatangan untuk membeli topi dari tempatnya dan ia dapat mencapai penghasilan sampai 420 juta.

                           













3.3 Hasil berkunjung





Gambar di atas adalah dimana saat beberapa anggota kelompok berkunjung untuk survei ke toko topi, toko ini sudah berdiri selama 4 bulan dan tampak di belakang ada beberapa hasil topi yang sudah di buat oleh pengrajinnya.









Produk-produk yang dihasilkan

Produk-Produk yang dihasilkan oleh usaha ini yaitu:

- topi

- kaus

-jaket



Porsi Penjualan

Dalam sehari sang pengrajin dapat menjual beberapa topi dengan penghasilan bersih sebanyak 60-300 ribu /hari dengan dp awal untuk pembelian design topi sebesar -/+ 200 ribu





pada foto di atas tampak sang pengrajin sedang membicarakan desain apa yang di inginkan oleh konsumen dan akan segera ia buat dalam waktu sehari atau beberapa hari kerja.







Topi di atas adalah salah satu hasil design dari sang pengrajin topi.













BAB IV

PENUTUP



4.1 Kesimpulan

berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan di UKM pengrajin desaign topi, penghasilan bersih sebanyak 60-300 ribu /hari dengan dp awal untuk pembelian design topi sebesar -/+ 200 ribu

4.2 Saran

Saran untuk toko ini, setidaknya tokonya agak di perbesar dan di renovasi lalu topi topi hasil design di susun rapi pada lemari kaca agar terlihat lebih rapih dan bersih. Maka pengunjung dan konsumen pun akan senang saat berkunjung ke toko sang penjual.













DAFTAR PUSTAKA





Google.com/ukm

Kamis, 02 Juli 2015

Hubungan Manusia Dan Kebudaya




Hubungan Manusia Dan Kebudayaan



Hubungan adalah kesinambungan interaksi antara dua orang atau lebih yang memudahkan proses pengenalan satu akan yang lain. Hubungan terjadi dalam setiap proses kehidupan manusia. Hubungan dapat dibedakan menjadi hubungan dengan teman sebaya, orangtua, keluarga, dan lingkungan sosial. Secara garis besar, hubungan terbagi menjadi hubungan positif dan negatif. Hubungan positif terjadi apabila kedua pihak yang berinteraksi merasa saling diuntungkan satu sama lain dan ditandai dengan adanya timbal balik yang serasi. Sedangkan, hubungan yang negatif terjadi apabila suatu pihak merasa sangat diuntungkan dan pihak yang lain merasa dirugikan.Dalam hal ini, tidak ada keselarasan timbal balik antara pihak yang berinteraksi.Lebih lanjut, hubungan dapat menentukan tingkat kedekatan dan kenyamanan antara pihak yang berinteraksi. Semakin dekat pihak-pihak tersebut, hubungan tersebut akan dibawa kepada tingkatan yang lebih tinggi.
Budaya atau kebudayaan berasal dari bahasa Sanskerta yaitu buddhayah, yang merupakan bentuk jamak dari buddhi (budi atau akal) diartikan sebagai hal-hal yang berkaitan dengan budi dan akal manusia. Dalam bahasa Inggris, kebudayaan disebut culture, yang berasal dari kata Latin Colere, yaitu mengolah atau mengerjakan. Bisa diartikan juga sebagai mengolah tanah atau bertani. Kata culture juga kadang diterjemahkan sebagai "kultur" dalam bahasa Indonesia.
Hubungan manusia dengan kebudayaan tentu sangat terkait. Bagaimana tidak, kebudayaan itulah yang menciptakan karakter dari manusia itu.  Sesorang yang tingkat kebudayaan dari daerah asalnya tinggal itu cenderung membawa dampak bagi kehidupan sosialnya. Sesorang yang tinggal di lingkungan yang keras, akan menciptakan mental dan jiwa raga yang kuat pula. Begitu pula sebaliknya. Seseorang ataupun bisa juga sekelompok manusia, yang hidup berdampingan dengan damai, akur, akrab, dan sejahtera, akan menimbulkan efek psikologis yang baik dan penuh dengan kehangatan. Seberapa besarkah tingkat kebudayaan itu sendiri bagi manusia? Sangat besar. Seperti contoh diatas, itu sudah sangat memberikan gambaran dari pertanyaan tersebut.
Hampir semua tindakan manusia itu merupakan kebudayaan. Tindakan yang berupa kebudayaan tersebut dibiasakan dengan cara belajar. Yang saya baca dan saya ketahui, terdapat beberapa proses belajar kebudayaan yaitu proses internalisasi, sosialisasi dan enkulturasi. Tidak hanya itu saja, hubungan antara manusia dengan kebudayaan bisa juga dapat dilihat dari kedudukan manusia tersebut terhadap kebudayaan. Sebagai manusia, kita mempunyai empat kedudukan terhadap kebudayaan yaitu sebagai penganut kebudayaan itu sendiri, pembawa kebudayaan, manipulator kebudayaan dan bisa jadi sebagai pencipta kebudayaan. Pembentukan kebudayaan dikarenakan manusia dihadapkan pada persoalan yang meminta pemecahan dan penyelesaian, Hal yang dilakukan oleh manusia inilah kebudayaan.
Manusia Indonesia dalam hal kebudayaan saat ini mengalami berbagai rintangan dan halangan untuk menerima serbuan kebudayaan asing yang masuk lewat Globalisasi, bisa dengan cara dengan penyebaran melalui perpindahan pulau. Dalam hal ini teknlogi informasi dan komunikasi yang masuk turut merubah cara kebudayaan Indonesia tersebut baik itu kebudayaan nasional maupun kebudayaan murni yang ada di setiap daerah di Indonesia. Dalam hal ini sering terlihat ketidakmampuan manusia di Indonesia untuk beradaptasi dengan baik terhadap kebudayaan asing sehingga melahirkan perilaku yang cenderung ke Barat-baratan (westernisasi). Seperti contohnya saja remaja-remaja yang sering ke diskotik, tempat hiburan malam, cara berpakaian, dan lain-lain. Sehingga, tidak hanya gaya hidup yang mewah dan berlebihan (menurut masyarakat awam), tetapi dapat juga mengandung arti dan makna negative. Seperti contoh, pemakaian obat-obat terlarang. Sekali seseorang terjerat di dalamnya, tidak akan bisa lepas dari jeratan tersebut. Lalu bagaimana kita menyikapinya? Tetapi tidak hal ini saja yang patut kita perhatikan. Banyak diluar sana seseorang bahkan sekelompok manusia yang masih sangat melekat dengan budayanya, sehingga susah untuk menerima budaya dari luar. Sikap ini deisebut sikap etnosentrime (kecenderungan setiap kelompok untuk percaya begitu saja akan keunggulan/superioritas kebudayaannya sendiri dan sikap senosentrisme (sikap yang lebih menyenangi pandangan/produk asing) yang ternyata merupakan hal selanjutnya yang dapat menghambat terwujudnya kebudayaan nasional untuk kemajuan bangsa dan negara.
Sepertinya, sudah saatnya manusia Indonesia berikut dengan berbagai kebudayaan daerahnya yang ada melakukan suatu bentuk adaptasi yang sifatnya inovasi/pembaruan dengan budaya Barat/asing seperti dalam hal kesenian dimana instrumen musik tradisional dipadukan dengan instrumen modern (alat-alat band dengan teknologi komputernya) maupun perawatan berbagai benda kebudayaan dengan teknologi asing yang ada sehingga akulturasi dapat diwujudkan.
Selain itu, media-media seperti TV, radio, dan lainya juga dapat mempengaruhi kebudayaan manusia menjadi cenderung ke arah negatif. Menonton sinetron, dan menggunakan cara berakting atau kondisi sinetron di kehidupan nyata terkadang dan bahkan sering membawa manusia untuk melakukan hal-hal yang tidak layak untuk dilakukan.
Contoh-Contoh Hubungan Antara Manusia dengan Kebudayaan         
1)       Kebudayaan-kebudayaan khusus atas dasar faktor kedaerahan
Contoh: Adat-istiadat melamar di Lampung dan Minangkabau. Di Minangkabau biasanya pihak permpuan yang melamar sedangkan di Lampung, pihak laki-laki yang melamar.

  • ·         Adat lamaran di Minangkabau


 
2)       Cara hidup di kota dan di desa yang berbeda ( urban dan rural ways of life)
Contoh: Perbedaan anak yang dibesarkan di kota dengan seorang anak yang dibesarkan di desa. Anak kota bersikap lebih terbuka dan berani untuk menonjolkan diri di antara teman-temannya sedangkan seorang anak desa lebih mempunyai sikap percaya pada diri sendiri dan sikap menilai ( sense of value )
3)       Kebudayaan-kebudayaan khusus kelas sosial
Di masyarakat dapat dijumpai lapisan sosial yang kita kenal, ada lapisan sosial tinggi, rendah dan menengah. Misalnya cara berpakaian, etiket, pergaulan, bahasa sehari-hari dan cara mengisi waktu senggang. Masing-masing kelas mempunyai kebudayaan yang tidak sama, menghasilkan kepribadian yang tersendiri pula pada setiap individu.
4)       Kebudayaan khusus atas dasar agama
Adanya berbagai masalah di dalam satu agama pun melahirkan kepribadian yang berbeda-beda di kalangan umatnya.
5)        Kebudayaan berdasarkan profesi

Misalnya: kepribadian seorang dokter berbeda dengan kepribadian seorang pengacara dan itu semua berpengaruh pada suasana kekeluargaan dan cara mereka bergaul. Contoh lain seorang militer mempunyai kepribadian yang sangat erat hubungan dengan tugas-tugasnya. Keluarganya juga sudah biasa berpindah tempat tinggal.